By Amalia Anisa
Buah dari KeberhasilanPanas. Itulah yang dirasakan burung prenjak, ketika musim kering datang. Bayangkan! Pohon yang kini menjadi rumahnya telah kering. Kini tidak ada tempat baginya untuk berteduh sekaligus beristirahat. Kemarau telah melanda hutan. Mola, salah satu burung prenjak berkata, “Bagaimana ini? Daun-daun semua pohon kering dan berjatuhan.”
“Dan pohon-pohon akan menjadi kering. Kita harus pergi mencari pohon yang masih lebat daunnya!” kata Cola.
“Ayo… sepertinya aku tahu tempat yang kamu maksud.” Kata Mola dengan semangat.
Kemudian Cola mengepakkan sayapnya dan terbang mengikuti arah terbang Mola. Kedua burung itu bersahabat sejak masih kecil dan saling tolong menolong antara satu sama lain. Ketika di tengah perjalanan, mereka melihat ada sesuatu yang menyala dari bawah.
“Mola! Apa kau melihat sesuatu yang menyala di bawah sana?” Tanya Cola pada Mola.
“Iya, sepertinya ada api. Oh tidak! Api itu membakar hutan.” Jawab Mola.
Kemudian mereka berhenti di atas pohon yang kering, setelah melihat api yang membakar hutan kering tersebut. Lalu mereka mencoba berpikir bagaimana cara agar api itu bias padam sebelum apinya makin meluas.
“Andaikan masih ada hujan, aku akan berdoa agarair turun dari langit agar bias memadamkan api itu.” Kata Mola dengan penuh harapan.
Cola mendengar semua yang dikatakan Mola dan berpikir lebih keras lagi. Sesaat kemudian, Cola akhirnya menemukan ide untuk masalah ini.
“Mola, aku punya rencana. Tetapi……” kata Cola.
“Oh ya? Tetapi apa?” sahut Mola dengan cepat.
“Tetapi kita harus mencari bantua teman-teman yang lain.” Kata Cola.
Kemudian mereka mengundang teman-teman yang lain. Dalam mencari atau memanggil teman-temannya mereka tidak terbang, melainkan bersiul-siulan sambil melompat-lompat ke kanan dan ke kiri. Dengan cara itu, ternyata teman-teman lain mendengar suara siulan Mola dan Cola. Kemudian membalasnya dengan siulan dan terbang bersama-sama menuju ke tempat Mola dan Cola.
“Hai, ada apa teman? Apakah kalian sedang ada masalah?” Tanya Boni.
“Di sana ada api yang membakar hutan. Bisakah kalian membantu?” kata Mola.
“Tapi, bagaimana caranya?” Tanya Kodi.
Lalu Cola menjelaskan rencananya. Mola dan teman-teman yang lain ikut mendengar dan memahami rencana Cola. Tak lama kemudian, mereka pun mulai bergegas terbang kea wan. Dan sampailah mereka di atas awan yang tebal dan hitam itu. Lalu mereka menerobos masuk ke awan dan melubangi awan tersebut. Awan hitam itu mengandung air hujan. Maka, tidak lama kemudian air jatuh dari awan satu persatu dan semakin deras. Dan hutan yang terbakar oleh api itu di serang oleh air hujan.
“Cola, kamu hebat!” kata Mola dan teman-teman.
“Bukan. Tetapi kita yang hebat!” kata Cola dengan rendah hati.
Semua teman Cola tersenyum manis pada Cola. Dan Cola pun juga membalasnya dengan senyuman manis. Tak lama kemudian, air hujan yang turun berhenti. Cola, Mola, dan teman-temannnnya terbang melihat keadaan sekitar hutan yang terbakar api.
“Syukurlah! Apinya sudah padam.” Kata Boni dan Kodi
“Terima kasih teman-teman!” kata Mola dan Cola.
“Sama-sama.”Kata Boni dan Kodi.
“Sepertinya kita harus cepat melanjutkan perjalanan kita untuk mencari pohon yang masih hidup.” Kata Mola.
“Iya, sebelum matahari terbenam”. Kata Boni.
Tiba-tiba ada sesuatu muncul dari tanah bekas kobaranapi yang menghanguskan hutan.
“Hei lihat! ada sesuatu yang muncul dari dalam tanah.” Kata Mola dengan terkejut.
Kemudian Cola dan yang lainnya menengok ke bawah.
“Wah! itu pohon” kata Kodi.
“Iya! Tapi, cepat sekali tumbuhnya.” Kata Boni dengan heran.
Setelah beberapa waktu kemudian, pohon-pohon itu tumbuh cepat dan besar. Selain itu, daunnya lebat dan berbuah. Kini, Cola beserta teman-temannya tidak perlu mencari pohon yang masih hidup lagi. Mereka sangat senang, akhirnya menemukan tempat tinggal yang cocok. Dan mereka mempunyai ide yang sama.
“Bagaimana kalau kita………” kata Cola.
“Mengudang teman-teman yang lain untuk tinggal bersama di hutan ini.” Kata Mola, Boni, dan Kodi dengan cepat.
Kemudian mereka bersiul-siul dan melompat-lompat untuk mengundang burung-burung yang lain. Sekarang banyak sekali burung yang tinggal di hutan itu. Bahkan tidak hanya satu jenis burung saja, tapi ada juga burung yang jenisnya berbeda dari mereka. Dan burung-burungnya cantik-cantik. Di hutan ini semua jadi sahabat dan selalu bahagia.