Minggu, 08 Juli 2012

buah dari...

 By Amalia Anisa
Buah dari Keberhasilan



Panas. Itulah yang dirasakan burung prenjak, ketika musim kering datang. Bayangkan! Pohon yang kini menjadi rumahnya telah kering. Kini tidak ada tempat baginya untuk berteduh sekaligus beristirahat. Kemarau telah melanda hutan. Mola, salah satu burung prenjak berkata, “Bagaimana ini? Daun-daun semua pohon kering dan berjatuhan.”

“Dan pohon-pohon akan menjadi kering. Kita harus pergi mencari pohon yang masih lebat daunnya!” kata Cola.
“Ayo… sepertinya aku tahu tempat yang kamu maksud.” Kata Mola dengan semangat.
Kemudian Cola mengepakkan sayapnya dan terbang mengikuti arah terbang Mola. Kedua burung itu bersahabat sejak masih kecil dan saling tolong menolong antara satu sama lain. Ketika di tengah perjalanan, mereka melihat ada sesuatu yang menyala dari bawah.
“Mola! Apa kau melihat sesuatu yang menyala di bawah sana?” Tanya Cola pada Mola.
“Iya, sepertinya ada api. Oh tidak! Api itu membakar hutan.” Jawab Mola.
Kemudian mereka berhenti di atas pohon yang kering, setelah melihat api yang membakar hutan kering tersebut. Lalu mereka mencoba berpikir bagaimana cara agar api itu bias padam sebelum apinya makin meluas.
                     
“Andaikan masih ada hujan, aku akan berdoa agarair turun dari langit agar bias memadamkan api itu.” Kata Mola dengan penuh harapan.
Cola mendengar semua yang dikatakan Mola dan berpikir lebih keras lagi. Sesaat kemudian, Cola akhirnya menemukan ide untuk masalah ini.
“Mola, aku punya rencana. Tetapi……” kata Cola.
“Oh ya? Tetapi apa?” sahut Mola dengan cepat.
“Tetapi kita harus mencari bantua teman-teman yang lain.” Kata Cola.
Kemudian mereka mengundang teman-teman yang lain. Dalam mencari atau memanggil teman-temannya mereka tidak terbang, melainkan bersiul-siulan sambil melompat-lompat ke kanan dan ke kiri. Dengan cara itu, ternyata teman-teman lain mendengar suara siulan Mola dan Cola. Kemudian membalasnya dengan siulan dan terbang bersama-sama menuju ke tempat Mola dan Cola.
“Hai, ada apa teman? Apakah kalian sedang ada masalah?” Tanya Boni.
“Di sana ada api yang membakar hutan. Bisakah kalian membantu?” kata Mola.
“Tapi, bagaimana caranya?” Tanya Kodi.
Lalu Cola menjelaskan rencananya. Mola dan teman-teman yang lain ikut mendengar dan memahami rencana Cola. Tak lama kemudian, mereka pun mulai bergegas terbang kea wan. Dan sampailah mereka di atas awan yang tebal dan hitam itu. Lalu mereka menerobos masuk ke awan dan melubangi awan tersebut. Awan hitam itu mengandung air hujan. Maka, tidak lama kemudian air jatuh dari awan satu persatu dan semakin deras. Dan hutan yang terbakar oleh api itu di serang oleh air hujan.
“Cola, kamu hebat!” kata Mola dan teman-teman.
“Bukan. Tetapi kita yang hebat!” kata Cola dengan rendah hati.
Semua teman Cola tersenyum manis pada Cola. Dan Cola pun juga membalasnya dengan senyuman manis. Tak lama kemudian, air hujan yang turun berhenti. Cola, Mola, dan teman-temannnnya terbang melihat keadaan sekitar hutan yang terbakar api.
“Syukurlah! Apinya sudah padam.” Kata Boni dan Kodi
“Terima kasih teman-teman!” kata Mola dan Cola.
“Sama-sama.”Kata Boni dan Kodi.
“Sepertinya kita harus cepat melanjutkan perjalanan kita untuk mencari pohon yang masih hidup.” Kata Mola.
“Iya, sebelum matahari terbenam”. Kata Boni.

Tiba-tiba ada sesuatu muncul dari tanah bekas kobaranapi yang menghanguskan hutan.
“Hei lihat! ada sesuatu yang muncul dari dalam tanah.” Kata Mola dengan terkejut.
Kemudian Cola dan yang lainnya menengok ke bawah.
“Wah! itu pohon” kata Kodi.
“Iya! Tapi, cepat sekali tumbuhnya.” Kata Boni dengan heran.
Setelah beberapa waktu kemudian, pohon-pohon itu tumbuh cepat dan besar. Selain itu, daunnya lebat dan berbuah. Kini, Cola beserta teman-temannya tidak perlu mencari pohon yang masih hidup lagi. Mereka sangat senang, akhirnya menemukan tempat tinggal yang cocok. Dan mereka mempunyai ide yang sama.
“Bagaimana kalau kita………” kata Cola.
“Mengudang teman-teman yang lain untuk tinggal bersama di hutan ini.” Kata Mola, Boni, dan Kodi dengan cepat.
Kemudian mereka bersiul-siul dan melompat-lompat untuk mengundang burung-burung yang lain. Sekarang banyak sekali burung yang tinggal di hutan itu. Bahkan tidak hanya satu jenis burung saja, tapi ada juga burung yang jenisnya berbeda dari mereka. Dan burung-burungnya cantik-cantik. Di hutan ini semua jadi sahabat dan selalu bahagia.
   
   
  

Jumat, 22 Juni 2012

bergerak di kepala landak


burung bergerak

pembelajaran terpadu


PENGEMBANGAN PERANGKAT MODEL PEMBELAJARAN TERPADU




BAB I

PEMBAHASAN


Beberapa pengertian dari model pembelajaran terpadu yang dikemukakan oleh beberapa orang pakar pembelajaran terpadu diantaranya :



Menurut Rusman (2010:152), model pembelajaran adalah suatu rencana atau pola yang dapat digunakan untuk membentuk kurikulum, merancang bahan-bahan pembelajaran, dan membimbing pembelajaran di kelas.



Menurut Prabowo (2000:2), pembelajaran terpadu merupakan pendekatan belajar mengajar yang melibatkan beberapa bidang studi. Pendekatan belajar mengajar seperti ini diharapkan akan dapat memberikan pengalaman yang bermakna kepada anak didik kita. Arti bermakna disini dikarenakan dalam pembelajaran terpadu diharapkan anak akan memperoleh pemahaman terhadap konsep-konsep yang mereka pelajari dengan melalui pengalaman langsung dan menghubungkannya dengan konsep lain yang sudah mereka pahami.



Model pembelajaran menurut dick n carey(2001), memandang model pembelajaran sebagai sebuah sistem dan menganggap pembelajaran adalah proses yang sistematis.



Suatu model pembelajaran yang memberikan bimbingan kepada para siswanya untuk berpikir tentang masalah-masalah umum dan tujuan pembelajran. Model desain sistem pembelajaran ini dikemukakan oleh Jerold E Kemp.



            Dari pengertian tersebut dapat disimpulkan bahwa pembelajaran terpadu merupakan suatu model pembelajaran yang memadukan beberapa materi pembelajaran dari berbagai standar kompetensi dan kompetensi dasar dari satu atau beberapa mata pelajaran.









Menurut Fogarty dalam bukunya How to Integrate the Curricula , ada 10 macam model pembelajaran terpadu, seperti :

  1. The connected model (model terhubung)

Model yang terfokus pada pembentukan saling keterhubungan dalam satu mata pelajaran. Yakni keterhubungan antar satu konsep, tugas dan juga keterhubungan antara ide pada semester saat ini dengan semester yang akan datang.

  1. The webbed model (model jaring laba-laba)

Model ini menggunakan pendekatan tematik dalam memadukan beberapa bidang studi atau mata pelajaran..

  1. The integrated model ( model integrasi)

Merupakan pola baru dan rancangan yang menggunakan elemen-elemen dasar tiap-tiap disiplin ilmu. Cara interdisiplin ini mencocokan subjek-subjek untuk mengisi topik dan konsep dengan beberapa tim pengajaran di dalam suatu model integrasi yang otentik.

  1. The nested model (model tersarang)

Model pembelajaran terpadu yang target utamanya adalah materi pelajaran yang dikaitkan dengan keterampilan berfikir dan keterampilan mengorganisasi.

  1. The fragmented model ( model fragmen)

Model pembelajaran konvensional (umumnya) yang terpisah secara mata pelajaran. Hal ini dipelajari siswa tanpa menghubungkan kebermaknaan dan keterkaitan antara satu pelajaran dengan pelajaran lainnya.

  1. The sequenced model ( model terurut)

Model pembelajaran yang disusun kembali dan diurutkan sehingga bertepatan pembahasannya satu dengan yang lainnya.

  1. The shared model ( model terbagi)

Model pembelajaran terpadu yang merupakan gabungan atau keterpaduan antara dua mata pelajaran yang saling melengkapi dan di dalam perencanaan atau pengajarannya menciptakan satu focus pada konsep, keterampilan serta sikap.

  1. The threaded model (model pasang benang)

Model pembelajaran yang memfokuskan pada kurikulum yang berpotongan dengan inti materi subjek. Seperti komponen memprediksi, meramalkan kejadian yang sedang berlangsung, mengantisipasi sebuah bacaan, hipotesis laboratorium dan sebagainya.

  1. The immersed model (model terbenam)

Model pembelajaran yang melibatkan beberapa mata pelajaran dalam satu proyek.

  1. The networked model (model jaringan)

Model pembelajaran berupa kerjasama antara siswa dengan seorang ahli dalam mencari data, keterangan, atau lainnya sehubungan dengan mata pelajaran yang disukainya atau yang diminatinya sehingga siswa secara tidak langsung mencari tahu dari berbagai sumber.


Secara khusus para ahli psikologi pendidikan anak mengemukakan bahwa perkembangan anak usia dini bersifat holistik; perkembangan anak bersifat terpadu, di mana aspek perkembangan yang satu terkait erat dan mempengaruhi aspek perkembangan lainnya. Perkembangan fisik tidak bisa dipisahkan dari perkembangan mental, sosial, dan emosional ataupun sebaliknya, dan perkembangan itu akan terpadu dengan pengalaman, kehidupan, dan lingkungannya.

Merujuk pada teori-teori belajar, di antaranya teori Piaget, maka dalam pembelajaran di jenjang SD kelas rendah hendaknya kita menggunakan pendekatan yang berorientasi pada kebutuhan perkembangan anak (DAP atau Developmentally Appropiate Practice). Penggunaan pendekatan DAP ini mengacu pada beberapa asas yang harus diperhatikan oleh guru, yaitu:

  1. asas kedekatan, pembelajaran dimulai dari yang dekat dan dapat dijangkau oleh anak,
  2. asas faktual, pembelajaran hendaknya menapak pada hal-hal yang faktual (konkrit) mengarah pada konseptual (abstrak),
  3. asas holistik dan integratif, pembelajaran hendaknya tidak memilah-milah topik pelajaran, guru harus memikirkan segala sesuatu yang akan dipelajari anak sebagai suatu kesatuan yang utuh dan terpadu,
  4. asas kebermaknaan, pembelajaran hendaknya penuh makna dengan menciptakan banyak proses manipulatif sambil bermain.

Model pembelajaran terpadu tidak hanya cocok untuk peserta didik usia dini, namun bisa juga digunakan untuk peserta didik pada satuan pendidikan SMP/MTs dan SMA/MA, karena pada hakikatnya model pembelajaran ini merupakan suatu pendekatan pembelajaran yang memungkinkan peserta didik baik secara individual maupun kelompok aktif mencari, menggali, dan menemukan konsep serta prinsip secara holistik dan otentik (Depdikbud: 1996:3).

Perhatian utama lebih ditujukan pada metode mengajar, daripada kegiatan belajar siswa, berarti lebih kepada alat atau sarana daripada tujuan pendidikan (Jerrold E. Kemp, 1977).




bunga mekar

bunga di malam hari